Langsung ke konten utama

Kasus Silariang: Satu Tewas, Tiga Rumah Dibakar



Grafis Kawin Lari. Kawin lari yang sering disebut silariang menelan korban di Bulukumba. Mempelai laki-laki tewas ditikam keluarga perempuan. Pihak keluarga laki-laki yang tidak menerima penikaman itu membalas dengan membakar tiga rumah milik keluarga pihak perempuan.


----------------

Satu Tewas, Tiga Rumah Dibakar



Selasa, 30 Juli 2013
http://www.fajar.co.id/sulawesiselatan/2870711_5663.html

BULUKUMBA, FAJAR -- Kawin lari yang sering disebut silariang menelan korban di Bulukumba. Mempelai laki-laki tewas ditikam keluarga perempuan. Pihak keluarga laki-laki yang tidak menerima penikaman itu membalas dengan membakar tiga rumah milik keluarga pihak perempuan.

Budaya "siri' yang teramat kental membuat Mansyur, 46 tahun, warga Kalammassang Dusun Mariorennu, Kecamatan Gantarang, harus tewas ditikam. Mansyur menikahi seorang gadis ABG asal Batuara, Desa Gattareng, Asse, tanpa direstui oleh keluarga perempuan.

Penikaman itu akhirnya berbuntut pada pembakaran tiga unit rumah milik keluarga Asse, di Batuara, oleh massa dari keluarga Mansyur, Senin 29 Juli, sekira pukul 21.00 Wita. Informasi dihimpun FAJAR, Mansyur yang setengah tahun lalu kawin lari dengan Asse, bermaksud bertamu dan menemui keluarga Asse di Batuara, Senin malam.

"Kebetulan Asse sudah masuk lebih dahulu. Selama ini, Asse memang selalu tinggal di rumah saudara iparnya, Haji M Kasim," jelas Kepala Desa Gattareng, Sudirman, yang dihubungi kemarin. Dia menjelaskan, usia Asse masih berusia belasan tahun.

Namun, nahas bagi Mansyur. Dia langsung ditikam oleh saudara Asse, Nasir, di depan rumah Kasim. Keluarga Mansyur di Kalammassang tidak terima. Malam itu juga,massa dari keluarganya datang, dan langsung membakar rumah milik Haji Kasim, yang kebetulan terhubung dengan rumah milik dua anaknya yang sudah berkeluarga, Hidayanti, dan Rahmi.

"Tiga rumah yang baku sambung itu akhirnya habis terbakar," jelas salah satu keponakan Haji Kasim, Musdalifah, yang menyaksikan langsung kejadian. Beruntung, penghuni rumah tersebut tidak ada di lokasi kejadian, karena sedang salat tarawih secara berjamaah.

Musdalifah menambahkan, massa datang tiba-tiba, dan langsung membakar rumah tersebut. Akibat pembakaran tersebut, kerugian yang dialami pamannya cukup besar. "Karena, di dalam rumah, ada enam unit motor, dua sepeda, cengkih, dan surat-surat penting. Sekitar Rp500 juta," jelas dia.

Menurut Sudirman, pelaku pembunuh belum diketahui keberadaannya. Dia juga mengaku tidak tahu, Nasir adalah pelakunya. "Katanya, dia orang Bantaeng, yang kebetulan ke rumah Haji Kasim, untuk membantu mengeringkan dan membersihkan cengkih," jelas dia. Dia mengakui, pembunuhan tersebut dipicu perbuatan kawin lari, atau "Silariang", yang membuat harga diri keluarganya terusik.

Kepala Polsek Gantarang, Kompol Sukimin Raja, mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih mendalam. Diketahui, Asse adalah istri kelima Mansyur. Hingga kemarin malam, tiga unit rumah tersebut ludes terbakar sebelum api dipadamkan oleh pemadam kebakaran. (*/pap)

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -